Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa hubungan kekerabatan antara keluarganya dengan masyarakat batak sudah lama terbangun.
Hal itu sejak kakeknya Margono Djojohadikusumo menampung putra dari keluarga Sisingamangaraja ke XII bernama Raja Karel Buntal Sinambela saat ke Batavia untuk menempuh pendidikan.
"Dahulu kakek saya Margono sempat menampung Putra dari Sisingamangaraja XII, bernama Karel Sinambela, sekitar tahun 1920. Dalam perjalannya, Keluarga kami pun, bapak saya (Sumitro) sempat dipangil Om Sinambela," kata Hashim dalam keteranganya, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Karena itu Hashim mengingatkan kepada warga Batak bahwa salah satu keluarganya yang juga kandidat capres nomor 1 Prabowo Subianto telah diberikan marga Batak bernama Prabowo Subianto Lumban Tobing.
"Pada 5 tahun lalu kami datang ke Tarutung, Tapanuli Utara disana Abang saya, Prabowo mendapat marga Lumban Tobing yang disaksikan tetua adat dan marga disana. Jadi sudah tak asing kami begitu eratnya dengan keluarga Batak," ujar dia.
Dalam dialog kebangsaan di Kota Gunung Sitoli Kabupaten Nias, Hashim membantah segala bentuk fitnah yang diarahkan kepada Prabowo yang disebut sebagai anti Cina, anti kristen, Islam garis keras fanatik, dan sebagainya.
"Saya dan Prabowo kaget, ada seorang yang melakukan fitnah yang menyebutkan Prabowo anti kristen, anti Batak, anti minahasa, anti cina, pelanggaran HAM, kena surat DKP dan lain-lain," ucap Hashim.
Hashim dan Prabowo merupakan anak pasangan ekonom Indonesia Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar. Sumitro yang beragama Muslim, sedangkan Dora merupakan nasrani. Hashim pun mengaku bila keluarganya merupakan penganut pluralis.
"Prabowo saat masuk menjadi prajurit sampai pensiun masih memegang sumpah prajurit dan sapta marga. Sumpahnya untuk membela pancasila dan UUD serta NKRI," tegas dia.
Karenanya kata pendiri Arsari Grup itu, Prabowo bertekad membela Pancasila. Karena bagi Prabowo tidak ada lagi wacana mendirikan negara Islam, karena hal itu sudah selesai sejak 8 Agustus 1945 silam.
"Indonesia sudah menyatakan pancasila, dan pancasila tidak diragukan lagi," tandasnya.
Seperti diketahui sejak pagi hingga petang tadi Hasim bersama pengurus sayap partai Gerindra Keristen Indonesia Raya (Kira) menemui tokoh masyarakat dan menggelar Dialog Kebangsaan di Kabupaten Toba Samosir dan Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Selain itu Hashim yang ditemani putra politisi senior PDI-Perjuangan Sabam Sirait, Batara Sirait dan Anggota DPR Marthin Hutabarat menyempatkan diri berziarah kemakam misionaris yang juga ephorus pertama Gereja HKBP, JL Nomensen di Tobasa serta ziarah ke Makan Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII di Soposurung, Kabupaten Balige.
0 comments:
Post a Comment